Gelombang elektromagnetik (EMR)
Termasuk EMR : sinar nyata, gelombang radio, panas, ultraviolet, sinar X
Gelombang berjalan membentuk sinusoidal, saling tegak lurus antara gelombang elektro dan gelombang magnetik.
sinar nyata (pelangi) adalah EMR yg mempunyai panjang gelombang 0,4 – 07 micronmeter. Biru 0,4 – 0,5; hijau 0,5 – 0,6; merah 0,6 – 0,7. ultra violet <> 0,7. thermal infra red;
Interaksi EMR dan Atmosfer
Scattrering (terpencar) : Rayleigh scatter / molekul atmosfer, butir halus. Karena itu Langit nampak berwarna biru. Mye Scatter / butir air/ embun.
Absorption (terserap) : butir air, carbon dioxide, ozone. Atmospheric windows/ jendela atmosfer :1) jendela merah infra dekat 0,7 – 2,4 mikronmeter, 2) merah infra menengah 3,5 – 5,5; 3) merah infra jauh 750 – 1000.
Interaksi EMR dg. Permukaan bumi
Reflected/pantul : sempurna : cermin, permukaan licin, air laut yang tenang; sangat tergantung geomorfologi (kasar akan terbaur maka rona menjadi gelap).
Absorbed/diserap : misal pada permukaan air yang kotor, sinar merah infra pada pohon yang sakit.
Transmitted/diteruskan.
Spektrum gelombang EMR
Yang mempunyai panjang gelombang lebih pendek dari sinar nyata (cosmis, sinar lamda, X. Ultra Violet), sementara yang lebih panjang dari visible light ( infrared pantul, thermal infra red, microwave, televisi dan radio)
Visible light (gelombang sinar nyata)
Ultra violet (<>
Sinar biru ( 0,4 – 0,5 )
Sinar Hijau ( 0,5 – 0,6 )
Sinar Merah ( 0,6 – 0,7 )
Sinar merah infra pantul ( > 0,7 )
Sinar thermal infra red ( >> 0,9 )
Kemampuan mata manusia terbatas 0,4 – 0,7.
Contoh interaksi EMR dg. flora
Sinar nyata : Flora sehat : mengandung banyak klorofil, menyerap gelombang biru dan merah, sehingga yang dipantulkan adalah gelombang hijau (terlihat oleh mata).
Sinar merah infra pantul : Flora sehat memancarkan >50 % sinar merah infra, oleh karena itu pada citra merah infra tanaman sehat nampak merah cerah, yang sakit tdk. Memantulkan sinar merah infra shg. berwarna gelap. Rumput asli merah cerah, rumput palsu berwarna gelap.
Interaksi EMR dengan batuan
Batuan yang berkomposisi asam : mineral felsic yang dominan, maka pemantulan lebih besar dibanding penyerapan, maka batuan asam nampak cerah pada citra.
Batuan yang berkomposisi basa : komposisi mineral ???
Hasil pantulan gelombang EMR yang diterima citra ada dalam berbagai tingkat warna yang disebut rona (tone) : cerah, abu-abu, bergradasi sampai gelap, tergantung komposisi batuan.
Proses pencampuran warna :
Didalam prosesing citra satelit dikenal Proses Additive : merah, biru dan hijau disatukan maka keluar warna putih. Antara biru dan merah terjadi warna cyan, sedangkan biru dan hijau terjadi warna magenta, merah dan hijau terjadi warna kuning.
Proses Substractive : cyan dengan kuning terjadi merah, magenta dengan cyan terjadi warna biru, kuning dengan magenta terjadi warna hijau.
Sinoptyc view
Adalah suatu keadaan dimana kemampuan mata untuk melihat permukaan bumi yang luas dapat sekaligus ditampilkan. Sementara kemampuan di lapangan terbatas hanya mengamati singkapan yang berukuran terbatas. Maka gejala geologi dapat dihubungkan satu dengan lainnya. Misalnya kenampakan struktur regional, penyebaran batuan, dsb.
Interaksi EMR dengan permukaan benda
1. Pemantulan
2. Penyerapan
3. Pembelokan arah
4. polarisasi
Pemantulan (Redirection)
Tergantung : kekasaran/relief permukaan bumi, warna dan jenis batuan, panjang gelombang EMR, sudut jatuh sinar. Dengan rumus : hubungan h (kekasaran), ʎ (panjang gelombang) dan θ (sudut jatuh).
Ada 3 jenis pemantulan : Cermin (specular reflectance), membaur (diffused reflectance), membaur kuat (hight diffused reflectance).
Specular Reflectance
Apabila h < ʎ / 8 sin θ, terjadi pada air yang tenang – tidak bergelombang, kaca, beton, aspal/permukaan licin.
Manifestasi pada citra/potret udara rona terang/ cerah.
Diffussed reflectance
Bila h = ʎ / 8 sin θ, contohnya terjadi pada geomorfologi yang kasar atau air laut yang bergelombang. Geomorfologi yang telah mengalami erosi atau tektonik yang kuat.
Rona : abu2, tekstur kasar
Pamantulan membaur kuat
Terjadi bila h > ʎ / 8 sin θ, terjadi pada permukaan yang amat kasar. Misalnya geomorfologi yang mencerminkan tingkat erosi dan tektonik yang sangat kuat, perbedaan topografi antara lembah dan punggungan sangat besar, kemiringan lereng sangat tajam.
Rona gelap, tekstur sangat kasar
Reflectance envelope (kantong pemantulan)
Jumlah dan arah pembauran dari setiap permukaan bumi , dapat seluruhnya (spt pada cermin/specular reflectance) atau sebagian (partial).
Benda yang berwarna biru (0,4 – 0,5 mikronmeter) akan memantulkan warna biru dan menyerap warna lainnya
Kantong pemantulan geomofologi
Tergantung dari sifat fisik permukaan bumi. Batuan yang berwarna putih/karena kandungan felsic mineral yang dominan (misal granit atau pasir kuarsa) akan lebih memantulkan lebih banyak.
Wilayah bertopografi terjal (tektonik kuat), kantong pemantulan yang sangat membaur, maka EMR yang ditangkap citra akan menyebar.
Penyerapan
Benda yang berwarna gelap lebih banyak menyerap EMR yang dirubah jadi panas.
Batuan yang gelap (batubara, lava basalt) akan menyerap warna lebih banyak, maka akan memberikan rona gelap pada potret udara atau citra.
Penembusan dan pembelokan
Cn = c/n, dimana Cn adalah kecepatan EMR pd benda, c adalah kecepatan gel. Pd. Ruang hampa udara, n adalah indeks refraksi.
Bilamana kepadatan benda yang dilalui bertambah besar, kecepatan EMR akan berkurang, maka terjadi pembelokan.
Bila benda yang terkena EMR bening maka gelombang akan menembusnya (contoh air yang jernih).
Polarisasi
Muka laut yang rata akan memantulkan komponen EMR yang horizontal saja dan menyerap yang komponen yang vertikal.
karena sifat fisiknya : Mineral turmalin (mikroskop polarisasi).
Rona/Tone
Rona adalah tingkat2 warna yang terdapat pada citra/potret udara. Digambarkan dalam tingkat relativitas warna dari mulai putih,abu2 cerah,abu2, abu2 gelap, gelap.
Faktor yang mempengaruhi : topografi, tutupan lahan, litologi.
Tekstur
Kumpulan dari rona. Kalau rona merata maka teksturnya disebut halus, kalau terdiri dari berbagai tingkat rona disebut tekstur kasar
Geomorfologi yang sangat bergelombang akan memberikan kenampakan tekstur yang kasar.
Alluvium memberikan tekstur yang halus.
Drainase tekstur
Kasar : drainase relatif jarang
Halus : drainase relatif halus
Drainase keterkaitannya dengan curah hujan, porositas batuan, besaran aliran permukaan
Porositas tinggi, kapasitas infiltrasi tinggi
Porositas rendah kapsitas infiltrasi rendah
Drainese tekstur Kasar
Pola aliran sungai jarang, jarak antar sungai relatif lebar. Air permukaan banyak masuk (kapasitas infiltrasi tinggi). Jenis batuan berbutir kasar, rongga antar butir.
Jenis batuan sedimen klastis kasar : batupasir kasar, breksi, batuan vulkanik kasar
Drainase Tekstur Halus
Sungai rapat. air limpasan / run off tinggi.
Kapasitas infiltrasi rendah
Batuan berbutir halus, rongga antar butir sedikit. Batuan vulkanik halus (tuff), pasir sangat halus, lempung.
karakter batuan sedimen
Perlapisan (bedding) : kasar dan halus
Joint : bidang lemah
Resistanse terhadap pelapukan : komposisi
Besar butir :
terimakasih banyak untuk berbagi informasi... semoga tuhan memberikan yang terbaik buat kita semua
BalasHapus